Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

RS Polri Kramat jati Jakarta Timur Sudah Terima 7 Kantong Jenazah Bagian Korban Sriwijaya Air SJ-182. www.ct2.club

Posko Antemortem-DVI RS Polri sampai saat ini telah menerima tujuh kantong jenazah yang masing-masing berisi bagian tubuh (part body) dari hasil operasi pencarian dan evakuasi atas insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182.



"Part body ya bagian-bagian tubuh yang kita dapati, dari tujuh kantong (jenazah) itu isinya seperti itu," kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono saat jumpa pers di RS, Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (10/1).

Di Kutip Dari merdeka.com - Rusdi menyampaikan setelah diterima tujuh kantong berisikan bagian tubuh yang diduga korban, barulah Tim DVI melakukan identifikasi untuk mengetahui identitas.

"Mulai besok tim akan melakukan tugas identifikasi terhadap kantong jenazah atau hal-hal lain yang berhubungan dengan kecelakaan pesawat tersebut," katanya.

Agar memudahkan kerja Tim DVI, Rusdi pun mengimbau agar pihak keluarga korban untuk menyerahkan data guna memudahkan proses identifikasi.

"Agar keluarga korban bisa datang ke tempat yang telah kami persiapkan. Untuk memberikan data, bisa dokumen ijazah, KK, akta, dan lain sebagainya. Karena keterangan apapun sangat membantu tim DVI untuk mengidentifikasi jenazah korban peristiwa kecelakaan tersebut," imbaunya.

Proses Identifikasi

Sebelumnya, Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Asep Hendradiana menyampaikan sementara pihaknya belum dapat mengidentifikasi satu kantung jenazah body part dari insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182 yang telah diserahkan ke Posko Antemortem-DVI RS Polri.

"Sementara belum, kita konsentrasi tetap ongoing pekerjaan antemortem jalan dan di Pontianak jalan. Kemudian dari fase satu TKP juga jalan, mohon doanya semoga dapat ditemukan tim yg ada di sana," kata Asep saat jumpa pers di RS Polri, Jakarta Timur, Minggu (10/1).

Sedangkan terkait waktu identifikasi korban, Asep menyebutkan diperlukan lima item yang akan di bandingkan. Pertama meliputi primier identify yang meliputi tiga hal, sidik DNA, sidik jari, dan data gigi atau ortodologi data.

"Itu adalah primer apabila salah satu atau dua-duanya atau tiga-tiganya match, berarti dia akan teridentifikasi," sebutnya.

Asep melanjutkan, kedua secondary identify menggunakan medis dan properti dengan melakukan declar yang tergantung pada surat medis dan properti yang harus ada. Sehingga untuk melakukan declar (menyatakan) itu tergantung pada ketersediaan data antemortem (data fisik korban) dan postmortem (data dokumen korban).

"Misalnya dari data mortem itu lengkap, mulai dari sidik jari, kemudian gigi, medis, properti dan sebagainya tetapi apabila yang ditemukan itu tidak available debgan data yang tadi. Juga kita akan kesulitan melakukan identifikasi," sebutnya.

"Mungkin yang bisa seandainya dilakukan pemeriksaan adalah pemeriksaan DNA. DNA itu nanti kita bandingkan dengan keluarga yang bisa kita bandingkan dari primer identifay tersebut, kecepatan tergantung pada kelengkapan data," tambahnya.

Lebih lanjut, Asep menyebutkan sampai saat ini sudah ada 12 keluarga korban insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182 yang melaporkan ke Posko Antemortem- DVI RS Polri.

"Sampai sekarang kita sudah menerima laporan dari 12 keluarga korban dan kita juga di posko pos Mortem telah juga menerima satu buah kantong jenazah yang berisi body part," sebutnya.


Sumber Artikel: merdeka.com

Post a Comment for "RS Polri Kramat jati Jakarta Timur Sudah Terima 7 Kantong Jenazah Bagian Korban Sriwijaya Air SJ-182. www.ct2.club"