Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Misteri Sinyal SOS Minta Tolong Di Pulau Laki Tempat Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Di Perairan Pulau Seribu

Misteri Sinyal SOS Minta Tolong Di Pulau Laki Tempat Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Di Perairan Pulau Seribu, Yang sempat viral di media sosial.

Media sosial sempat dihebohkan dengan kemuculan sinyal SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu pada Rabu (20/1/2021). Sinyal yang bertuliskan SOS itu muncul pada aplikasi Google Maps, yang sebelumnya diketahui menjadi lokasi tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. 


Banyak warganet yang berharap dengan kemunculan sinyal SOS agar masih ada korban yang selamat dari tragedi pesawat itu. Pilot sekaligus Youtuber Vincent Raditya atau Captain Vincent menjelaskan fenomena tersebut dalam unggahan video kanal YouTube miliknya yang bertajuk "misteri Sinyal SOS Viral di Pulau Laki! Apa itu SOS?", pada Jumat (22/1/2021).

Baca Juga.
Seorang Bayi Berumur 11 Bulan Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 Yang Kini Teridentifikasi Dan Sempat Viral di Media Sosial.

Penjelasan Captain Vincent Terkait Signal SOS.

Captain Vincent memaparkan awal mula sinyal SOS muncul pada saat dunia perkapalan. Saat itu, lanjut dia, komunikasi tidak secanggih dengan zaman sekarang.

"Di mana ketika kita ingin berkomunikasi saja itu butuh effort yang sangat besar. Apalagi kita berbicara tentang angkutan transportasi. Jaman dulu belum ada transportasi udara, tapi ada transportasi laut, seperti kapal-kapal yang cukup besar," kata Vincent seperti dikutip, Jumat (22/1/2021).


Vincent memaparkan bahwa pada tahun 1900, sinyal SOS banyak disalahartikan. Jika dilihat dari sejarahnya, arti SOS bukanlah untuk mencari pertolongan.

Menurutnya, sinyal SOS banyak disangka-sangka sebagai Save Our Soul atau sering diartikan sebagai Save Our Ship.

Baca Juga.
Inilah VIDEO Satu-satunya Kondisi Dalam Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Sebelum Take Off, Suasana Suram Dan Hujan Deras.


"Memang kalau kita lihat dari singkatannya, bisa jadi dibilang seperti itu," ujarnya.


Dia mejelaskan sinyal SOS dengan kode morse (...---...) merupakan kombinasi dari 3 huruf, yaitu S yang di-coding dengan 3 titik, O yang dikoding dengan 3 garis, dan S lagi dengan 3 titik.

Siapa pun di area yang mendengar morse code ini, lanjutnya, sudah mengetahui bahwa ada kapal yang lagi distress.


"Artian simple [sederhana] seperti itu," imbuhnya.


Setiap negara, sambung dia, memiliki distress code masing-masing. Namun, ketika kapal melintas antar negara, dikhawatirkan ketika salah satu kapal lagi distres, negara lain tidak bisa mengetahui ketika kapal membutuhkan bala bantuan.

Kemudian pada 1906, Komite Internasional menyatakan SOS menjadi standar di seluruh dunia. Sinyal tersebut mulai efektif pada 1908 dimana distress signal di seluruh dunia menjadi SOS.

Dikarenakan teknologi semakin baik, dia menuturkan kode morse sudah tak hanyak digunakan dan diganti dengan kata-kata distress.


"Jadi bukan lagi kode, akan tetapi kata-kata, yaitu Mayday. Mulai tahun 1927, Mayday jadi distress signal yang dikatakan," ujarnya.


Apabila berbicara dengan arti SOS sekarang, maka sinyal tersebut menujukkan kata-kata bahaya, permintaan tolong, atau distress code.

Captain Vincent mengatakan SOS cocok dijadikan sebagai distress signal karena bisa dibaca dari atas ke bawah, bawah ke atas, dari kiri ke kanan, serta kanan ke kiri dengan arti sama.

Melihat adanya sinyal SOS di Pulau Laki pada Google Maps, Vincent mengatakan bahwa Google selalu terasosiasi dengan data. Dengan kata lain, sinyal SOS itu adalah data yang diisi.

Baca Juga.
Kontak Hitam BlackBox Sriwijaya Air SJ 182, Berhasil Di Temukan.

"Intinya, siapa pun bisa add places di Google yang bisa diakses oleh semua orang," imbuhnya.


Vincent meminta masyarakat yang tidak berkepentingan pada tragedi pesawat Sriwijaya Air SJ182 agar tidak memasukkan data yang tidak valid karena bisa menyebabkan kekecauan.


"Saya sangat berharap agar orang-orang yang tidak berkepentingan tidak asal memasukkan data yang tidak seharusnya dimasukkan dan menyebabkan chaos. Ini kurang baik," pungkasnya.

Baca juga.
Cerita Penyelam Pencarian Sriwijaya Air SJ-182, Temukan SIM Hingga Korban.

Dikutip Dari Kompas.com, Pakar Telematika, KRMT Roy Surya, mengatakan sinyal SOS dibuat oleh orang iseng tak bertanggung jawab.

Pasalnya, tulisan di tengah Pulau Laki kerap berganti-ganti.

Roy mengungkapkan sekitar enam hari lalu, wilayah Pulau Laki di Google Maps bertuliskan "Tukang Sate".

Kemudian berganti "Wahana Anak-anak" dan ramai di TikTok.

"Netizen heboh tanda SOS di Pulau Laki via Google Maps, Ini jelas-jelas orang iseng," ujar Roy Suryo, seperti di lansir Tribunnews, Rabu (20/1/2021),

"Karena enam hari lalu tanda tersebut masih (bertuliskan) 'Tukang Sate', terus ganti 'Wahana Anak2' yang ramai di TikTok," imbuh dia.

Diketahui, Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan sekitar Pulau Laki pada Sabtu (9/1/2021).

Pesawat rute Jakarta-Pontianak ini jatuh sekitar pukul 14.20 WIB, empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

Total ada 62 orang yang berada di Sriwijaya Air Sj-182, terdiri dari 12 kru, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Hingga Rabu kemarin, total 43 korban Sriwijaya Air telah teridentifikasi.

Baca juga.
Tidak Henti-hentinya Bersyukur Cerita Penumpang Yang Lolos Dari Kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 Karena Tidak Memiliki Hasil Test Swab PCR.


Fitur SOS di Google Maps

Dikutip dari support.google.com, pemberitahuan SOS bertujuan untuk mempermudah akses terhadap informasi darurat saat terjadi krisis yang disebabkan oleh manusia atau alam.

Google akan mengumpulkan konten yang relevan dari web, media sosial, dan produk Google, lalu menyorot informasi tersebut di Google Penelusuran seperti Google Maps.

Maka akan terlihat informasi terbaru dari pihak berwenang dari daerah setempat.

Google juga bekerja sama dengan sejumlah organisasi dalam proses pengembangan SOS alerts.

Informasi terbaru dapat meliputi nomor telepon, situs darurat, peluang donasi, dan sebagainya.

Sebelum memberikan sinyal SOS, Google akan mempertimbangkan beberapa hal.

Misalnya konektivitas internet di area yang terkena dampak, ketersediaan konten resmi dari pemerintah dan organisasi yang berwenang lainnya, serta dampak yang ditimbulkan.

Pemberitahuan SOS menyesuaikan bahasa dari wilayah tersebut serta bahasa Inggris.


Post a Comment for "Misteri Sinyal SOS Minta Tolong Di Pulau Laki Tempat Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Di Perairan Pulau Seribu"